Sabtu, 07 Juli 2012

MENGUKUR KEKUATAN EKONOMI INDONESIA

MENGUKUR KEKUATAN EKONOMI INDONESIA (I)

Berikut urutan PDB 20 Negara Terbesar di Dunia 2009
(dalam USD $ Miliar)

1 Amerika Serikat 14.119
2 Jepang 5.069
3 China 4.985
4 Jerman 3.330
5 Prancis 2.649
6 Inggris 2,174
7 Italia 2.112
8 Brazil 1.573
9 Spanyol 1.460
10 Kanada 1.336
11 India 1.310
12 Rusia 1.231
13 Australia 924,8
14 Meksiko 874,8
15 Korea Selatan 832,5
16 Belanda 792,1
17 Turki 614,6
18 Indonesia 540,3
19 Swiss 491,9
20 Belgia 471,2

Sejatinya 2009 Indonesia telah masuk G-20 (G-18)

MENGUKUR KEKUATAN EKONOMI INDONESIA (II)

Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang mencapai USD $ 700 miliar selama 2010.
Pendapatan per kapita yang mencapai USD $ 3000 per tahun,
Cadangan devisa sebesar USD $ 96,2 miliar per 31 Desember 2010, Indeks Harga Saham Gabungan mencatat rekor terbaik se-Asia Pasifik.
Volume ekonomi Indonesia kini telah menempati peringkat ke 16 terbesar di dunia.
seperti diklaim Pemerintah, ranking Indonesia 2011 sudah naik ke level 16 dunia, melampaui perekonomian Belanda.

MENGUKUR KEKUATAN EKONOMI INDONESIA (III)

Berikut urutan PDB 10 Negara Terbesar di Dunia 2020
(dalam USD $ Miliar) menurut prediksi IMF dan StanChart

1. China 24.600
2. Amerika Serikat 23.300
3. India 9.600
4. Jepang 6.000
5. Brazil 5.100
6. Jerman 5.000
7. Prancis 3.900
8. Rusia 3.500
9. Inggris 3.400
10. Indonesia 3.200

Standart Chartered Bank: RI Masuk 10 Raksasa Ekonomi 2020

MENGUKUR KEKUATAN EKONOMI INDONESIA (IV)

Pada tahun 2025 Indonesia diprediksikan akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Dimana pada tahun 2025 ekonomi Indonesia akan masuk peringkat ke 4 ekonomi dunia dengan pertumbuhan perdagangan tertinggi, yaitu 96% sampai tahun 2025, dimana terdapat 5 negara asia demikian yang tertuang dalam HSBC Trade Connection Report 2011.

Selain itu Bank Dunia juga mencatat pada tahun 2025 lebih dari 50% pertumbuhan ekonomi disumbangkan oleh 6 kekuatan ekonomi baru yaitu Brasil, China, India, Indonesia, Korea Selatan dan Rusia, demikian yang tertuang dalam "Global Development Horizons 2011”.

MENGUKUR KEKUATAN EKONOMI INDONESIA (V)

Pada 2030, ekonomi Indonesia bukan sekedar menggeser Jerman, Prancis, Rusia dan Inggris.

Stanchart: 2030, Ekonomi RI Kalahkan Jepang

Optimisme Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi dunia baru kian merebak. Kali ini, keyakinan itu datang dari bank nomor satu di Inggris, Standard Chartered Bank yang memperkirakan kekuatan ekonomi Indonesia akan mengalahkan Jepang pada 2030.

Tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi 6,9 persen selama dua dekade mendatang, bahkan menyalip Amerika Serikat untuk sebagai negara adidaya ekonomi dunia hanya dalam satu dekade, yaitu pada 2020. Pertumbuhan ekonomi India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar ketiga pada 2030.

Dekade 2030, Indonesia bahkan akan mengalahkan Jepang yang sekarang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia setelah Amerika dan China.

Pada saat itu, Indonesia berada di posisi kelima dunia dengan produk domestik bruto USD $ 9,3 triliun sedangkan Jepang di urutan keenam dengan PDB USD $ 8,4 triliun.

By : Yudhie Adhesmoro
Sumber : http://www.facebook.com/photo.php?fbid=4198800017695&set=a.1667519697269.91278.1515600687&type=1

Minggu, 01 Juli 2012

Digital dan Ekonomi Indonesia Yang Bangkit Secara Raksasa

Ilustrasi RSBI

Digital dan Ekonomi Indonesia Yang Bangkit Secara Raksasa

Seorang bapak guru sedang duduk manis depan komputer jinjingnya (Laptop) di meja kelas. Para siswa juga terlihat sibuk dengan laptopnya masing-masing. Apa gerangan yang mereka kerjakan? Ternyata mereka sedang membaca sebuah ebook (buku elektronik) di internet, tepatnya di blog milik bapak guru tersebut. Beberapa siswa juga ada yang bertanya mengenai materi yang sedang dipelajari, mungkin kurang mereka fahami. Tetapi ada siswa lain juga yang malah membuka situs Yahoo!Answers dan Wikipedia untuk mencari beberapa informasi lain terkait dengan materi tersebut. Berbeda dengan segelintir siswa lain yang mana malah membuka Situs Social Networking (Facebook, Twitter, dll) untuk meng-update status terbaru tentang materi yang mereka pelajari ataupun berinteraksi secara tidak tatap muka menggunakan fasilitas chatting yang disediakan Social Network.



Itu adalah gambaran sederhana mengenai aktifitas pembelajaran siswa dan guru yang saat ini banyak terjadi di sekolah. Semuanya menggunakan peralatan digital yang serba canggih dan instan. Laptop, Handphone, Infocus, dan peralatan lain seperti modem untuk akses internet tak ketinggalan menempel di gadget mereka. Yang tak kalah menarik mengenai aktifitas Sosial, mereka tetap terhubung dengan semua teman di kelas tanpa harus bicara tatap muka dan silaturahmi pun tetap terjaga dengan erat.

Sebagai pengguna Facebook aktif ke 3 di Dunia (menurut SocialBakers.com) dan memiliki pengguna internet yang cukup banyak, Indonesia adalah negara besar yang berpengaruh dalam Dunia Digital. Sampai-sampai situs Multiply yang berkantor di California, AS, akan segera pindah ke Jakarta tahun ini. Ini diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik setelah terpuruk selama 10 tahun yang berimbas juga pada Tekonologi dan Informasi. Seperti yang telah kita ketahui, saat Indonesia masuk dalam jajaran negara dengan perekonomian terbesar di dunia atau disebut G-20. Setelah India dan China, Indonesia adalah negara dengan ekonomi yang tumbuh paling cepat diantara 20 negara tersebut (Wikipedia). Pertumbuhan ekonomi juga membangkitkan Kelas Mengah (Middle Class) Indonesia yang bangkit secara raksasa.  Dan hari-hari ini, kita tengah menyaksikan kebangkitan raksasa kelas menengah tersebut. Tahun depan diprediksi jumlah kelas menengah di Indonesia akan berjumlah 100 juta orang, naik dua kali lipat dibanding sepuluh tahun silam.

Di masyarakat, kenaikan Pendapatan Per Kapita Indonesia yang kini berada pada angka USD 3500 (artinya secara rata-rata, setiap penduduk Indonesia memiliki pendapatan sekitar 30 juta per tahun). Tahun 2015, diprediksi angka per kapita itu akan menembus angka USD 4000.

Ilustarsi Pertumbuhan Ekonomi
 Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi negeri ini memang mencatat angka yang mengesankan. Tahun ini pertumbuhannya menembus angka 6,6%, termasuk yang tertinggi di dunia. Angka pengangguran di tanah air juga cukup impresif, berada pada angka 6,8%. Jauh lebih baik dibanding Amerika yang 8,6 % atau Perancis yang 10 % dan Spanyol yang termehek-mehek di angka 22%. Spanyol punya klub sepak bola seperti Barca dan Real Madrid, namun banyak penduduk mereka yang terlunta-lunta lantaran jobless (kehilangan pekerjaan).Lihat.

Kita sebagai pelajar, sudah bukan zamannya lagi "putus sekolah" karena kekurangan biaya. Masa depan Indonesia ada di tangan pemuda-pemudi Indonesia. Kita harus siap menerima Estapet kepemimpinan selanjutnya. Jangan takut tuk jadi Indonesia!
 
Sumber : http://sambilberbagi.blogspot.com/2012/02/digital-dan-ekonomi-indonesia-yang.html

Guru Prancis menulis buku "Bangkitnya raksasa - Indonesia"

Guru Prancis menulis buku "Bangkitnya raksasa - Indonesia"

Seorang guru Prancis James Sodatmay dari Lycee Chaptal, Mende menuliskan buah pikirannya tentang Indonesia yang berjudul "Bangkitnya raksasa - Indonesia".
James Sodatmay bersama para guru SMA dan SMP di seluruh Prancis mengikuti lomba esai atau tulisan bebas bertema Indonesia yang diadakan KBRI Paris.
 
Atase Pendidikan KBRI Paris, Syafsir Akhlus, kepada ANTARA Minggu mengatakan dua pemenang lomba essai mendapatkan hadiah tiket pergi pulang Paris Jakarta dari Kantor Atase Pendidikan KBRI Paris.
 
Syafsir Akhlus mengatakan lomba esai untuk guru di Prancis itu digelar sebagai ajang diplomasi dan promosi Indonesia melalui media pendidikan.
Lomba penulisan esai merupakan rangkaian lomba pidato berbahasa Indonesia untuk mahasiswa Prancis yang diadakan KBRI Mei lalu.
Lomba penulisan esai ditujukan untuk Guru SMA dan SMP se Prancis dengan tujuan agar para guru dapat menaruh perhatian terhadap Indonesia, dan memberikan pengetahuan tentang Indonesia kepada siswa-siswa yang mereka didik.
 
Diharapkan dengan adanya pergantian siswa setiap tahun, maka secara tidak langsung promosi tentang Indonesia akan berlansung dan jumlah kaum muda Prancis yang mengenal Indonesia dari pendekatan akademik akan semakin bertambah.
Lomba yang baru pertama kalinya diadakan di KBRI Paris ini mengangkat tema umum yaitu Indonesia. Para peserta menuliskan pengetahuan dan opininya tentang Indonesia dalam bahasa Prancis.
 
Kantor Atase Pendidikan mengirimkan undangan kepada seluruh guru SMA/SMK (Lyce) dan SMP (Colloge) melalui 25 academie (kantor dinas provinsi) yang ada di Prancis.
Tulisan yang masuk dievaluasi tiga juri yaitu dosen l`Universit de La Rochelle, Philippe Granger, dan Dominique Dubois dari l`Universit d`Angers dan mantan Atase Pendidikan pada
Kedutaan Prancis di Jakarta, dan Gustaf. D. Sirait, dari KBRI Paris.
Kriteria penilaian yang ditetapkan dalam mengevaluasi tulisan adalah keaslian gagasan, deskripsi dan eksplorasi informasi dan pengetahuan tentang Indonesia, keutuhan dan kesinambungan tulisan.
Pada peserta diberikan kesempatan untuk memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan latar belakang dan ringkasan tulisannya.

Diantara peserta, hanya satu peserta yang sudah mengenal dan pernah tinggal di Indonesia, sedangkan peserta lainnya hanya mengetahui Indonesia lewat tulisan dan media lainnya.
Selain itu juga dinilai daya tarik dan keunikan judul/tulisan, serta kualitas bahasa dan penulisan yang dilakukan secara anonim, para juri menerima kopi tulisan tanpa identitas penulis.

Pada umumnya peserta menyadari Indonesia negara yang besar dan berperan penting di Dunia, bahkan beberapa diantaranya memberikan tugas kepada siswa mengetahui lebih banyak tentang Indonesia melalui topik-topik khusus seperti ekonomi dan pariwisata.
Dalam acara pengumuman pemenang digelar acara hiburan musik gamelan dari grup Panca Indera, tarian Selat Segara oleh grup Sekar Jagad serta tarian Baris dibawakan Nararya Narottama dari PPI Paris.

Pengumuman pemenang oleh Gustaf Sirait mewakili dewan juri dan Atase Pendidikan KBRI Paris Syafsir Akhlus, penyerahan hadiah utama berupa tiket pergi pulang Paris Jakarta kepada Sandie Bujana dari Lyce Polyvalent dan Pascale Sabatier dari Lyce Professionnel Francoise, mendapat hadiah tiket ke Jakarta.

Peserta lainnya mendapatkan hadiah e-book reader dan beberapa buku tentang Indonesia, salah satunya diantaranya buku pelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur Prancis.
Diantara peserta menyampaikan komitmen untuk terus mempelajari dan menyampaikan informasi tentang Indonesia kepada murid dan berencana mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat ini.(ar)

Sumber : http://serbatutorial-it.blogspot.com/2012/06/guru-prancis-menulis-bangkitnya-raksasa.html

Menjelang Kebangkitan Indonesia, Visi Raksasa Ishadi SK.

Menjelang Kebangkitan Indonesia, Visi Raksasa Ishadi SK.



Ini mungkin tulisan paling spektakuler yang pernah saya baca tentang Indonesia.

Anda akan paham, kenapa visi "
Imperium III" bisa terjadi, dan bagaimana Indonesia, bisa jadi bangsa terunggul di dunia. Anda mungkin belum tahu, bahwa banyak anak-anak Indonesia, termasuk dari Papua yang memiliki kecerdasan super-genius setara Einstein dengan IQ rata-rata diatas 150. Dan bahwa banyak putra-putra terbaik Indonesia berada di pusat-pusat sains dan teknologi terunggul di dunia. Ini bukan impian, ini kenyataan yang akan terjadi. Selamat menikmati.


Pemuda Indonesia Pada 80 Tahun “Sumpah Pemuda”
28 Oktober 1908 – 28 Oktober 2008
Oleh : Ishadi, SK*


Jumat pagi tanggal 18 Juli lalu saya berkesempatan breakfast meeting dengan Prof. Yohanes Surya Ph.D., yang memperkenalkan program Tim Olympiade Fisika Indonesia (TOFI), sebuah usaha untuk menetaskan juara fisika, di panggung dunia. Usahanya didorong obsesi untuk suatu ketika tampil seorang pemenang Nobel Fisika dari Indonesia.
Bukan hanya mimpi, karena seorang mahasiswa jurusan Fisika ITB, Anike Nelce Bowaire (dari Papua ; red), memperoleh penghargaan First to Nobel Prize in Physic 2005 dalam Kejuraan Fisika Dunia di Amerika. Anike sekarang belajar di MIT – Massachusetts Institute Of Technology di A.S., Universitas yang melahirkan paling banyak pemenang Nobel dunia. Anike adalah anak didik Prof. Dr. Yohanes yang mengikuti Program Olympiade Fisika Nasional sebuah program pelatihan khusus untuk anak-anak berbakat di Indonesia.

Menurut dia, Indonesia memerlukan paling tidak 10,000 orang yang memiliki keahlian “advance In science and technology” sebagai persyaratan dasar sebuah bangsa untuk mengembangkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Sekarang ini baru sekitar 100 orang yang tercatat memiliki keahlian dibidang itu, padahal berdasarkan uji statistik rata rata terdapat seorang genius diantara setiap 10.000 orang di dunia. Karena Indonesia berpenduduk 230 juta secara teoritis paling tidak seharusnya terdapat 230,000 orang jenius di Indonesia! Sebuah potensi besar untuk menemukan para ahli di bidang “Advance Science and Technology”.
Kejeniusan seseorang diukur tingkat IQ-nya yang minimal 140, dan tidak mempunyai korelasi dengan standard gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Jenius adalah sebuah bakat alam yang ada sejak dilahirkan. Masalahnya adalah sebagian terbesar anak-anak jenius ini tidak diolah, dilatih dan dididik secara proper. Jenius hanyalah potensi dasar.
Sebagai contoh, bulan September 2004, Andrey Awoitau, murid SMP kelas 1 di Papua ditemukan mempunyai bakat jenius. Oleh Prof. Yohanes, kemudian mebawanya ke Jakarta. Setelah dilatih secara khusus selama 8 bulan, Andrey diikutkan pada kompetisi Olympiade Matematika Indonesia dan memperoleh Medali Perak. Delapan bulan berikutnya lewat berbagai pelatihan lanjutan, Andrey memperoleh Medali Emas dengan mengalahkan Ivan Christanto – Juara Dunia Olympiade Matematika.

Bulan Agustus 2005, Prof. Yohanes melakukan penelitian acak diantara 27 SMU Negeri dan 17 SMU Swasta di Jakarta. Hasilnya dari 1,500 siswa yang diteliti, 300 siswa mempunyai IQ 140, dari jumlah itu 44 siswa memiliki IQ 150 – melewati tingkat jenius. Ahli fisika dunia Albert Einstein penemu teori relativitas memiliki IQ 150. Sedangkan Prof. Dr. Wiryono Karyo, Sekjen Departmen Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai IQ 170.
Bulan November 2005, Prof. Yohanes lewat penelitian lain terhadap 400 siswa SMA kelas 1 Kabupaten Toba, Samosir, menemukan 6 orang dengan IQ 150 – super jenius. Sejak program TOFI (Tim Olympiade Fisika Indonesia) diluncurkan tahun 1993, pelajar binaannya sudah merebut 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu di berbagai kompetisi Matematika/Fisika Internasional.
Jumlah ini bertambah ketika 3 minggu lalu TOFI memperoleh 2 medali Emas, 2 medali Perak dan 1 medali Perunggu pada International Physics Olympiad ke-39 di Hanoi, Vietnam. Sebelumnya Kelvin Anggara (SMU Sutomo, Medan) untuk pertama kalinya dalam sejarah memperoleh medali emas di Olympiade Kimia Internasional di Budapest (12-21 Januari 2008).
Yang paling terkenal, Yonatan Mailoa, siswa kelas 3 SMA Penabur BPK (IQ 153) yang pada bulan Juni 2006, merebut Medali Emas Fisika Dunia, setelah memenangkan kompetisi yang diikuti oleh 356 peserta dari 85 Negara. Mailoa sekarang melanjutkan kuliah di MIT – Massachusets Institute Of Technology, A.S. Bulan Juli 2007, Muhammad Firmansyah Kasim, murid kelas 1 SMU Negri Makasar (IQ 152) memperoleh dua medali emas: masing-masing untuk kejuaraan Olympiade Asia di China diikuti oleh 80 Negara dan Olympiade Dunia di Iran yang diikuti oleh 90 Negara.


Prof. Nelson Tansu Ph.D, memperoleh gelar Professor Fisika pada umur 25 tahun dari Pennsylvania State University, hanya sepuluh tahun setelah lulus SMU Dr. Sutomo 1 Medan, Nelson menjadi Profesor termuda dalam sejarah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Sementara itu Reza Pradipta berumur 23 tahun saat ini sedang kuliah untuk memperoleh gelar Doktor Teknologi Nuklir di MIT – salah satu perguruan Tinggi terbaik didunia.

Kita masih ingat sebuah Majalah Politik Terkemuka A.S. ”Foreign Policy”, (yang merupakan salah satu majalah jaringan Group ”Washington Post”,) – edisi Mei 2008, menempatkan Dr. Anis Baswedan yang sekarang Rektor Universitas Paramadina – sebagai salah satu dari 100 ”World public intelectuals”, sejajar dengan Al Gore, Noam Chomsky, Francis Fukuyama, Umberto Eco, Lee Kuan Yew, sejarawan India – Ramachandra Guha dan Penulis Fareed Zakaria.


Bulan April 2004, pada kejuaraan Fisika antar tujuh universitas paling prestigius didunia – Harvard University; University of California – Berkeley California; Princeton University; California Institute of Technology; Stanford University; Bremen University dan MIT- Massachusetts Institute of Technology keluar sebagai juara setelah mengumpulkan penghargaan terbanyak. MIT mengirim 7 orang mahasiswa, 3 diantaranya mahasiswa Indonesia yang sedang belajar perguruan tinggi tersebut.


Untuk merealisasikan mimpinya Prof. Yohanes berencana mendirikan paling tidak 10 kelas super di Indonesia. Masing-masing kelas terdiri dari 20 orang yang dipilih diantara siswa yang mempunyai IQ diatas 140 dan ditempelkan di SMU unggulan di Indonesia. Sekarang ini ada satu kelas yang sudah ditempelkan ke SMU 3 Jakarta. Kalau program ini berjalan baik dipastikan dalam dua tahun, akan lebih banyak siswa Indonesia yang menjadi juara Olimpiade Asia maupun Dunia.


Tanggal 3 sampai 10 Agustus 2008 di Bali, Indonesia menjadi tuan rumah ”Asian Science Camp”, ajang pelatihan siswa unggul seluruh Asia. Mereka dilatih oleh enam pemenang hadiah Nobel diantaranya: Professor Masatoshi Koshiba (2002) Nobel Fisika Jepang, Professor Yuan Tseh Lee (1986) Nobel Kimia Taiwan, Professor Douglas Osherroff (1996) Nobel Fisika USA, Professor Richard Robers Erns (1991) Nobel Kimia Switzerland. Indonesia mengikut sertakan 350 peserta.
Beberapa mantan juara Olyimpiade Fisika yang telah menjadi peneliti di luar negri menjadi pembicara diantaranya Prof. Nelson Tansu, Profesor termuda di A.S., Prof Johny Setiawan yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy – satu-satunya astronomy non-Jerman di Institute itu –yang menemukan delapan planet di tata surya lain, tiga diantaranya planet HD 47536c; HD 110014b dan HD 110014c, akan dipublikasikan tahun depan dalam jurnal astronomi, dan Dr. Rizal Fajar satu dari 8 scientist yang merancang dan menerbangkan ”probe” – laboratorium penelitian angkasa luar A.S., yang berhasil mendarat di Planet Mars.


Indonesia nyatanya tidak hanya kaya sumber daya alam (SDA), namun juga sumber daya manusia (SDM). Mantan Presiden Habibie adalah seorang jenius yang lulus dari Perguruan Tinggi Rheinisch – Westfalische Technice Hohscule, Achen, Jerman dengan nilai Summa Cumlaude dibidang ”teknologi pesawat terbang” – Habiebie menjadi doktor pertama di dunia yang memperoleh Summa Cum-laude di bidang itu.
Prof. Habibie selama bermukim di Jerman menjadi warga negara kehormatan negara itu dan menjadi salah satu Vice President Pabrik Pesawat Terbang MBB – Messerschmitt Bolkow Blohm. Dialah yang menemukan rumus keretakan pesawat terbang. Penemuan itu sangat membantu upaya mendisain pesawat penumpang raksasa yang dibuat di pabrik Boeing maupun Air Bus. Rumus nya dipakai untuk mendisain pesawat Jumbo Boeing 747 dan Boeing 777 serta Air Bus A380.
Temuannya menyebabkan Habibie dikenal sebagai ”Mr. Crakers”. Habibie tahun 1976 merintis pendirian industri penerbangan IPTN (Industri Pesawat Terbang Nurtanio) di Bandung. Banyak orang muda Indonesia pintar yang didorong keperluan memperoleh fasilitas labaratorium dan lingkungan budaya peneliti yang advance terpaksa sementara bermukim di luar negri.
Ketika IPTN berhenti mendisain dan memproduksi pesawat, ratusan pegawai ahli yang sebelumnya belajar di berbagai universitas ternama dunia hengkang ke berbagai negara dan menjadi tenaga inti diperusahaan yang ditempati. Di Malaysia terdapat 200 karyawan ex IPTN yang menjadi tenaga inti dari Pabrik Komponen Pesawat di negara itu. Pabrik itu menjadi supplier untuk Air Bus A320, sebagian bahkan di “forward” ke PT Dirgantara Bandung karena mereka sendiri sudah “over-load”!
Di pabrik pesawat Embraer Brazil ada 100 tenaga Teknik Penerbangan Indonesia 5 diantaranya sudah menjadi tenaga tetap. Di pabrik Lalu, de Havilland, Kanada terdapat 10 orang Teknisi Penerbangan, sementara di Pabrik Boeing A.S. terdapat 20 orang tenaga teknik Indonesia, termasuk Profesor Sulaiman Kamil Mantan Direktur Teknologi IPTN. Di Pabrik Pesawat terbang CASA Spanyol tempat sebagian tenaga IPTN sebelumnya belajar dan dilatih terdapat seorang Trainer Indonesia Ir. Math. Risdaya Fadil.
Pesawat terbesar didunia Air Bus A380, yang tahun lalu melakukan penerbangan perdana – didisain oleh ratusan tenaga ahli dari berbagai negara. Tenaga ahli Indonesia merupakan kelompok terbanyak yang berasal dari luar Eropah!

Tidak hanya di Industri Pesawat terbang, di Silicon Valley pusat ITC termasuk pabrik Microsoft terdapat 100 ahli IT Indonesia yang bekerja disana. Ahli Indonesia banyak juga yang bekerja di NASA – National Space and Auronatica di Florida A.S. Kalau saja kelak iklim riset science sudah lebih kondusif dipastikan ratusan tenaga ahli Indonesia akan pulang kampung dan bekerja disini. Karena pengalaman empiris membuktikan orang Indonesia yang merantau tidak betah berlama lama diluar negri. Bangsa Indonesia bukan bagian dari bangsa yang suka ber migrasi kenegara lain.


Selain kaya Sumber Daya Alam Indonesia juga kaya dengan SDM – Sumber Daya Manusia Unggul – terdiri dari orang orang muda yang cerdas, hebat dan berbakat. Mereka yang akan membawa Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke lima di dunia setelah Cina, India, Uni Eropah dan A.S. menurut ”Visi Indonesia 2030. Hidup Pemuda Indonesia. Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008.



Sragen, 28 Oktober 2008.*
Ishadi S.K. (Trans Corporation)
 
Sumber : http://imperiumindonesia.blogspot.com/2009/08/menjelang-kebangkitan-indonesia-visi.html

Sabtu, 18 Februari 2012

Stanchart: RI Masuk 10 Raksasa Ekonomi, 2020 Kekuatan Cina menggeser Amerika Serikat yang pada 2010 menjadi negara terbesar.

Stanchart: RI Masuk 10 Raksasa Ekonomi, 2020

http://bisnis.vivanews.com/news/read/189139-indonesia-masuk-10-besar-ekonomi-2020

Stanchart: RI Masuk 10 Raksasa Ekonomi, 2020
Kekuatan Cina menggeser Amerika Serikat yang pada 2010 menjadi negara terbesar.

Nur Farida Ahniar

VIVAnews - China akan menjadi negara adidaya ekonomi dunia pada 2020. Kekuatan Cina bakal menggeser Amerika Serikat yang pada 2010 masih menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dunia.

Dalam laporan terbaru Standard Chartered Research yang berjudul "The Super-Cycle Report" pada 15 November 2010, bank terkemuka internasional itu menilai dunia tengah berada dalam sebuah kelanjutan periode waktu dari pertumbuhan ekonomi tinggi.

Negara-negara berkembang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Bahkan, negara-negara berkembang akan dapat melampaui negara maju dengan lebih baik. Akibatnya, keseimbangan kekuatan global ekonomi akan bergeser tegas dari Barat ke Timur. "Asia akan mendorong sebagian besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan," kata Stanchart.

Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi 6,9 persen selama dua dekade mendatang, China menyalip Amerika Serikat untuk sebagai negara adidaya ekonomi dunia pada 2020.

Total PDB China saat itu sekitar US$ 24,6 triliun, meningkat dibanding 2010 sebesar US$ 5,9 triliun. Sedangkan, PDB Amerika sendiri diperkirakan mencapai US$ 23,3 triliun meningkat dibanding 2010 sebesar US$ 14,6 triliun.

Pertumbuhan ekonomi India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar ketiga pada 2030. PDB India akan mencapai US$9,6 triliun. Posisi India langsung melesat, karena pada 2010 negara ini tidak masuk dalam daftar negara terbesar.

Selain China dan India, kekuatan baru yang bakal melesat adalah Brazil dan Rusia. Dalam satu dekade lagi, Brazil akan menempati posisi kelima dengan PDB US$5,1 triliun. Sedangkan, Rusia akan menempati posisi kedelapan dengan PDB US$ 3,5 triliun.

Kejutan lainnya adalah masuknya Indonesia - seperti halnya India - yang tahun ini tak masuk 10 negara terbesar ekonomi dunia. Namun, pada sepuluh tahun lagi, Indonesia akan masuk urutan kesepuluh dengan total PDB US$3,2 triliun.

Sementara, negara-negara Eropa yang sekarang dikenal sebagai negara industri maju justru turun dari posisi saat ini. Bahkan, Italia dan Kanada justru terpental dari sepuluh besar.

10 Besar Ekonomi Dunia 2010 dan 2020
2010 PDB (US$ triliun) 2020 PDB (US$ triliun)
Amerika Serikat 14,6 China 24,6
China 5,9 Amerika Serikat 23,3
Jepang 5,6 India 9,6
Jerman 3,3 Jepang 6,0
Prancis 2,6 Brazil 5,1
Inggris 2,3 Jerman 5,0
Italia 2,0 Prancis 3,9
Brazil 2,0 Rusia 3,5
Kanada 1,6 Inggris 3,4
Rusia 1,5 Indonesia 3,2

Sumber: IMF dan Stanchart

Menurut laporan Stanchart, peta negara maju dunia selalu berubah tiap dekade. Pada abad 19, awalnya Inggris sebagai negara produktif memimpin secara ekonomi, lalu disusul oleh Amerika Serikat menjelang akhir abad 19.

Namun, pasca era perang dunia, Jepang menjadi negara maju di bidang ekonomi. Sekarang, China menjadi negara yang ekonominya paling dinamis, sedangkan India akan menyusul secepatnya.

Kemajuan tersebut membuat standar hidup yang diukur dengan pendapatan per kapita akan meningkat sembilan kali lipat di China dan India dalam kurun waktu antara tahun 2000 hingga 2030.

Sedangkan pada 2030, kekuatan ekonomi akan bergeser dari negara Barat ke negara Timur. Sedangkan AS, Uni Eropa dan Jepang yang mewakili 72 persen ekonomi global harus menyusut hanya 29 persen pada 2030. Saat itu, kekuatan ekonomi telah pindah ke kekuatan baru, seperti China, India, Brazil dan Indonesia. (hs)

Sumber : http://indonesian-treasury.blogspot.com/2011/01/stanchart-ri-masuk-10-raksasa-ekonomi.html

Kenapa Ekonomi Indonesia Geser Jepang 2030?

Kenapa Ekonomi Indonesia Geser Jepang 2030?

Indonesia akan masuk 10 raksasa ekonomi 2020, dan lima besar pada 2030.


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Nur Farida Ahniar)

VIVAnews - Pada 2030, ekonomi Indonesia diperkirakan akan mengalahkan Jepang. Pada tahun itu, Indonesia menempati peringkat ke lima negara terbesar, sedangkan Jepang peringkat ke enam.

Dalam laporan khusus Stanchart berjudul "The Super-Cycle Report", Indonesia mulai menjadi negara bersinar yang semula menempati peringkat ke-28 pada 2000, bakal menjadi salah satu raksasa ekonomi ekonomi dunia dalam dua dekade mendatang. Berada di posisi kelima, Indonesia akan tampil mendampingi China, Amerika Serikat, India dan Brazil.

Laporan Stanchart sesungguhnya menambah daftar beberapa laporan lembaga keuangan dunia sebelumnya yang meyakini Indonesia bakal menjadi pemain terkemuka dalam beberapa dekade mendatang.

Sebelumnya, Goldman Sachs Group memperkenalkan empat negara calon kekuatan ekonomi baru dunia pada 2020 dengan sebutan BRIC, kepanjangan dari Brazil, Rusia, India dan China. BRIC akan menjadi kekuatan ekonomi paling dominan pada 2050.

Selain BRIC, Goldman Sachs membuat istilah baru, yakni Next11. Ini mencakup Indonesia, Turki, Korea Selatan, Meksiko, Iran, Nigeria, Mesir, Filipina, Pakistan, Vietnam dan Bangladesh.

Lembaga keuangan lainnya, Morgan Stanley malah mengusulkan tambahan Indonesia pada BRIC menjadi BRICI. Alasannya, dalam lima tahun ke depan, lembaga terkemuka ini memperkirakan PDB Indonesia bakal mencapai US$800 miliar.

Majalah bergengsi The Economist, pada Juli 2010 juga memasukkan Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi baru pada 2030 di luar BRIC. The Economist mengenalkan akronim baru dengan sebutan CIVETS, kepanjangan dari Colombia, Indonesia, Vietnam, Egypt, Turkey dan South Africa.

Laporan Stanchart menyebutkan negara-negara berkembang akan melampaui negara maju dengan lebih baik. Akibatnya, keseimbangan kekuatan global ekonomi akan bergeser tegas dari Barat ke Timur.

Pemicunya adalah peningkatan perdagangan, terutama pada pasar-pasar dari negara berkembang, industrialisasi yang pesat, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah di negara berkembang.

"Asia akan mendorong sebagian besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan," kata Stanchart.

***

Saat ini, Indonesia yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di kawasan ASEAN memang sudah masuk dalam jajaran 20 kekuatan ekonomi dunia yang tergabung dalam forum G-20. Namun, Indonesia belum masuk ke dalam 10 negara besar dunia.

Namun, seperti dilaporkan Stanchart, pada 2020 Indonesia bakal masuk peringkat 10 raksasa ekonomi dunia dengan total PDB US$3,2 triliun. Sementara pada 2030, Indonesia bakal mengalahkan Jepang yang melorot ke peringkat enam dari peringkat lima 2020. Pada saat itu, PDB Indonesia diperkirakan mencapai US$9,3 triliun.

Pertanyaannya, mengapa Indonesia bakal menjadi kekuatan baru ekonomi dunia seperti halnya China dan India?

Menurut Stanchart, negara-negara ini memiliki suplai tenaga kerja yang murah dan produktif mendukung pertumbuhan negara Asia yang diperkirakan tumbuh rata-rata 5,2 persen.

Khusus Indonesia, menurut Stanchart, akan menjadi negara bersinar lantaran juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen dalam dua dekade mendatang. Pertumbuhan ini didukung oleh komoditas ekspor. "Indonesia bahkan seharusnya bisa mendepak Rusia dalam kelompok BRIC," tulis laporan Stanchart.

Namun, untuk menggapai impian besar tersebut, Indonesia dan negara-negara Asia lainnya menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranyar adalah perlunya meningkatkan basis manufaktur agar mempunyai nilai tambah untuk memasok barang setengah jadi dan barang modal.

Selain itu, Indonesia juga harus mengatasi kurangnya infrastruktur, dan sektor jasa harus melengkapi sektor manufaktur untuk menambah dorongan bagi pertumbuhan ekonomi. (umi)

• VIVAnews
Sumber : http://fokus.vivanews.com/news/read/189227-mengapa-ekonomi-indonesia-geser-jepang-

Stanchart: 2030, Ekonomi RI Kalahkan Jepang

Stanchart: 2030, Ekonomi RI Kalahkan Jepang

Pada 2030, ekonomi Indonesia bukan sekedar menggeser Jerman, Prancis, Rusia dan Inggris.


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Heri Susanto)

VIVAnews - Optimisme Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi dunia baru kian merebak. Kali ini, keyakinan itu datang dari bank nomor satu di Inggris, Standard Chartered Bank yang memperkirakan kekuatan ekonomi Indonesia akan mengalahkan Jepang pada 2030.

Dalam laporan khusus Stanchart berjudul "The Super-Cycle Report" yang baru saja dipublikasikan 15 November ini, bank terkemuka internasional itu menilai dunia tengah berada dalam sebuah kelanjutan periode waktu dari pertumbuhan ekonomi tinggi yang mereka sebut dengan istilah super-cycle.

Menurut Dr. Gerard Lyons, Chief Economist and Group Head of Global Research Stanchart, sebuah super-cycle berarti akan terjadi potensi terbalik dalam hal pertumbuhan global yang kuat. Ini juga tak terlepas dari fakta bahwa negara-negara berkembang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan, sedangkan negara barat memiliki kemampuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan ekonomi global dengan beradaptasi dan berubah.”

Pertumbuhan kuat dimulai sejak tahun 2000 dan akan berlangsung hingga beberapa dekade mendatang. "Pada 2030, volume perekonomian global akan mencapai lebih dari US$300 triliun," demikian laporan tersebut. Volume ini naik dibandingkan posisi saat ini sebesar US$62 triliun.

Yang lebih menarik, kata laporan itu, negara-negara berkembang akan dapat melampaui negara maju dengan lebih baik. Akibatnya, keseimbangan kekuatan global ekonomi akan bergeser tegas dari Barat ke Timur. Pemicunya adalah peningkatan perdagangan, terutama pada pasar-pasar dari negara berkembang, industrialisasi yang pesat, urbanisasi dan meningkatnya masyarakat kelas menengah di negara berkembang.

"Asia akan mendorong sebagian besar dari pertumbuhan global selama 20 tahun ke depan," kata Stanchart. Asia yang kerap disebut adalah China, India dan Indonesia.

Pada saat itu, taraf hidup yang diukur dengan pendapatan per kapita riil, akan meningkat sembilan kali lipat di China dan India antara tahun 2000 dan 2030. Peningkatan penghasilan pribadi akan mendorong miliaran orang masuk kelas menengah dan meningkatnya konsumsi akan memacu pertumbuhan ekonomi domestik.

Tingkat pertumbuhan ekonomi China akan menjadi 6,9 persen selama dua dekade mendatang, bahkan menyalip Amerika Serikat untuk sebagai negara adidaya ekonomi dunia dalam satu dekade, yakni pada 2020. Pertumbuhan ekonomi India naik 9,3 persen dalam periode yang sama dan mengekori Amerika Serikat sebagai perekonomian terbesar ketiga pada 2030.

Bagaimana dengan Indonesia?

Menurut laporan tersebut, dalam satu dekade mendatang, Indonesia akan menempati posisi kesepuluh sebagai kekuatan ekonomi dunia. Indonesia berada di bawah Jerman, Prancis, Rusia dan Inggris yang berada di urutan keenam hingga kesembilan.

Namun, pada satu dekade berikutnya atau 2030, Indonesia bukan hanya mengalahkan empat negara tersebut. Indonesia bahkan akan mengalahkan Jepang yang sekarang merupakan kekuatan ekonomi terbesar ketiga dunia setelah Amerika dan China.

Pada saat itu, Indonesia berada di posisi kelima dunia dengan produk domestik bruto US$9,3 triliun sedangkan Jepang di urutan keenam dengan PDB US$8,4 triliun.

Sumber : http://bisnis.vivanews.com/news/read/189101-stanchart--2030--ekonomi-ri-kalahkan-jepang